Seperti kampanye-kampanye sebelumnya, lagi-lagi pasangan ini dihadapkan pada persoalan infrastruktur terutama jalan yang memang menjadi keluhan warga di daerah itu.
Dengan tegas, Firdaus yang hadir bersama Rusli Effendi dan rombongan lainnya menegaskan tekadnya untuk memberikan prioritas pada persoalan infrastruktur yang memang masih menjadi masalah masyarakat Inhil dan Riau pada umumnya.
Namun yang menarik, ia justru menyebut kalau jika terpilih nanti akan melanjutkan konsep pembangunan infrastruktur pada periode kepemimpinan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal yang sempat terhenti.
"Jika dipercaya nanti, saya akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sempat terhenti pada zaman mantan Gubernur Rusli Zainal, khususnya di Inhil ini," tegasnya di hadapan warga Kateman.
Selama berkampanye di Inhil, Firdaus-Rusli banyak menemukan persoalan infrastruktur yang harus segera dibenahi oleh Pemda dan juga Pemprov Riau terutama infrastruktur jalan dan jembatan.
Katanya lagi, Indragiri Hilir adalah daerah dengan topografi wilayah yang memiliki sungai dan anak-anak sungai. Ini akan menjadi skala prioritas pasangan Firdaus-Rusli untuk Indragiri Hilir," terangnya.
Selain itu, Firdaus mengakui, saat ini irigasi dan pembangunan turap baik di sungai maupun di pesisir pantai juga sangat mendesak, hal ini sebagai upaya membendung daratan dari ancaman abrasi.
Makanya nanti jika dipercaya jadi Gubernur Riau, ia berjanji untuk memperbaiki kinerja pemerintah, mendukung percepatan pembangunan Riau secara keseluruhan. Program-program unggulan yang ditawarkannya selama masa kampanye ini, diyakini Firdaus juga menjadi harapan masyarakat Riau termasuk para pemangku kepentingan di kabupaten/kota di provinsi Tanah Melayu ini.
Selama ini Firdaus banyak menerima pengaduan masyarakat tentang kondisi jalan di daerahnya. Alokasi anggaran untuk Riau lebih banyak tersedot untuk proyek-proyek yang tidak secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat ataupun mempertimbangkan masa depan suatu daerah.
Untuk itu, sebut Firdaus, dalam pogram unggulan yang ditawarkannya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak. Misalnya saja untuk bidang infrastruktur dasar, Firdaus bersama pasangan cawagubnya H Rusli Effendi, selain fokus untuk masalah pengembangan air minum di pedesaan, juga pembangunan pembangkit listrik desa mandiri serta perbaikan jalan provinsi dan pembangunan jalan lingkar luar (outer ringroad) di sekitar Metropolitan Pekansikawan.
Dalam hal infrastruktur strategis, Firdaus-Rusli juga memprogramkan di antaranya pembangunan pasar rakyat/tradisional, minimal satu pasar satu desa; bantuan infrastruktur pedesaan Rp500 juta per-tahun serta, bantuan rumah layak huni sebanyak 1000 unit per-tahun dan penyediaan citygas (gas rumah tangga).
"Memang butuh anggaran yang besar, menurut Firdaus, di sinilah pemahaman tentang political will itu perlu dipahami secara cermat dan cerdas.
"Mesti ada sinergi antara Kabupaten/kota dengan Provinsi. Ada anggaran provinsi, ada anggaran kabupaten/kota. Nah, tentunya, kebijakan penggunaaan anggaran itu harus dibicarakan dan disepakati bersama, khususnya yang terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Insha Allah, saya akan melakukan seperti itu jika diamanahkan masyarakat menjadi Gubernur nanti," ucap Firdaus.
Kuncinya ada pada pertumbuhan ekonomi Riau. Jika kondisi pertumbuhan ekonomi Riau yang kini merosot tajam di angka 2 persen dan tidak mampu di angkat ke angka 6 persen, maka Riau akan terus terpuruk seperti saat ini. Gizi buruk akan terus meningkat dan Riau akan tetap miskin infrastruktur.
Sementara itu Ketua PPP Kabupaten Inhil, Agus Salim kembali menegakasn kepada warga kalau Firdaus merupakan sosok calon gubernur Riau yang sudah teruji kemampuannya dari segi pembangunan. "Karena paslon yang diusung partai koalisi orang nya sudah teruji, karena beliau pada zaman Gubernur pak Rusli Zainal, beliau diangkat menjadi kepala Dinas PU propinsi Riau," tandasnya. (*)
Tulis Komentar